Pages

Kamis, 06 November 2014

Ucapan dan Ejaan

Ucapan
Bahasa Indonesia bagi sebagian besar penuturnya adalah bahasa kedua.
Para penutur yang berbahasa Indonesia, bahasa Indonesia mereka terpengaruh
oleh bahasa daerah yang telah mereka kuasai sebelumnya. Pengaruh itu dapat
berkenaan dengan semua aspek ketatabahasaan. Pengaruh yang sangat jelas ialah
dalam bidang ucapan. Pengaruh dalam ucapan itu sulit dihindarkan dan menjadi
ciri yang membedakan ucapan penutur bahasa Indonesia dari daerah satu dengan
daerah yang lain. Sering dengan mudah kita dapat menentukan daerah asal
seorang penutur berdasarkan ucapan bahasa Indonesianya.

Ejaan

Ejaan ialah seperangkat aturan atau kaidah yang mengatur cara melambangkan bunyi,cara memisahkan atau menggabungkan kata dan cara menggunakan tanda baca. Dalam system ejaan suatu bahasa, ditetapkan bagaimana fonem-fonem dalam bahasa itu dilambangkan. Lambang fonem itu dinamakan “ huruf ”. Susunan sejumlah huruf dalam suatu bahasa disebut “ abjad ”.
Dalam tulis-menulis orang tidak hanya dituntut untuk
dapat menyusun kalimat dengan baik, memilih kata yang tepat, melainkan juga
mengeja kata-kata dan kalimat tersebut sesuai dengan ejaan yang berlaku. Dalam
surat-surat pribadi dan kalimat catatan harian misalnya, ketaatan dalam EYD tidak
mutlak. Dalam karangan ilmiah, dalam makalah, dan dalam surat-surat perjanjian,
kaidah ejaan harus betul-betul ditaati. 
Sebelum, EYD diumumkan, dalam tulis menulis dipergunakan Ejaan
Soewandi atau ejaan Republik. Ejaan tersebut diumumkan berlakunya terhitung
mulai 19 maret 1947. sebelum ejaan Soewandi berlaku Ejaan Van Ophuysen yang
ketentuannya dimuat dalam Kitab Logat Melajoe yang disusun dengan bantuan
Engku Nawawi Gelar Soetan Ma’Mur dan Muhammad Taib Soetan Ibrahim.
Ejaan  ini dinyatakan mulai berlaku sejak tahun 1901, sebelum ejaan Van
Ophuysen berlaku dalam tulis menulis  dalam bahasa Melayu, digunakan huruf   2
Jawi atau Arab Melayu dan juga dengan huruf Latin dengan ejaan yang tidak
teratur.

Tanda Baca dan contoh nya
Ada bermacam-macam tanda baca/pungtuasi, seperti titik (.), koma (,), titik
koma (;), titik dua (: ), dan petik (“..”)

1. TANDA TITIK (.)
Sudah kita ketahui tanda titik dipakai untuk menandai berakhirnya kalimat.
Di samping itu tanda titik juga digunakan sesudah nomor bab atau subbab atau
bagian dari subbab. Penomoran bab  atau subbab yang menggunakan sistem
persepuluh pada angka terakhir tidak disertai titik untuk menghemat tempat.
Singkatannya yang terdiri dari huruf-huruf kapital, seperti SMP, SMA,
ABRI tidak menggunakan titik. Singkatan dengan huruf kapital yang merupakan
gelar yang diletakkan di belakang nama tetap menggunakan titik di belakang
tanda koma tersebut.    8
Contoh: Dr. Dharma Tintri, Izzati Amperaningrum SE. MM singkatan yang 
menggunakan huruf kecil menggunakan titik. Misalnya:
  atas nama  a.n.
  untuk beliau  u.b.
  dan sebagainya dsb.
 Yang perlu diperhatikan adalah kapan seharusnya titik tidak digunakan.
Kesalahan yang sering terjadi ialah digunakan titik pada tempat yang seharusnya
tidak menggunakan titik. Judul bab atau judul bagian subbab perlu menggunakan
titik apabila judul itu langsung diikuti uraian yang dimulai dengan baris yang
sama dengan judul subbab atau judul bagian subbab tersebut.
Alamat surat, baik alamat pengirim ataupun alamat yang dituju, juga tidak
menggunakan titik karena alamat tersebut tidak merupakan kalimat. Tanda titik
juga tidak dipakai pada singkatan-singkatan yang berkenaan dengan ukuran atau
timbangan, seperti  Rp (rupiah), kg (kilo gram), m (meter), lt (liter) dan
sebagainya. Tanda titik juga digunakan  dalam daftar pustaka yang rujukanya
menggunakan sistem rujukan tahun dan halaman. Karangan yang menggunakan
rujukan pengarang atau penyuting, antara judul buku dan kota penerbit.
Contoh: Alisyahbana, Sutan Takdir. 1949. Tata Bahasa Baru Indonesia.
Jakarta: Pustaka Rakyat.

2. TANDA KOMA (,)
 Koma digunakan untuk menandai adanya jeda atau kesenyapan antara
dalam suatu kalimat. Tanda koma sering digunakan setelah seruan, seperti: ah,
wah, aduh, ya, hai, dan sebagainya.  Juga sesudah kata-kata seperti  meskipun
begitu, jadi, namun demikian, oleh karena itu, maka dari itu. Tanda koma juga
digunakan dalam kalimat majemuk yang anak kalimatnya mendahului induk
kalimatnya. 
Contoh:  Meskipun hujan, ia pergi juga ke kantor,
   Karena sakit, ia tidak jadi pergi ke Jakarta
Tanda koma digunakan juga untuk memisahkan dua kalimat yang setara
yang dihubungkan dengan kata  tetapi, atau, melainkan.   9
Contoh:  Orang itu kaya, tetapi tidak kikir
   Yang sudah lulus bukan dia, melainkan adiknya
Tanda koma juga digunakan untuk membatasi unsur-unsur dalam suatu
perincian.
Contoh:  Jurusan-jurusan dalam Fakultas Ekonomi Universitas
Gunadarma ialah Jurusan Akuntansi, dan Jurusan
Manajemen.
Yang harus diperhatikan ialah sebelum dan masih digunakan tanda koma.
Tanda koma juga digunakan dalam  rujukan kurung atau dalam rujukan
tahun dan halaman, untuk membatasi nama akhir pengarang dengan tahun
penerbit.
Contoh: Kalimat ialah satuan kumpulan yang mengandung arti penuh
(Alisyahbana, 1953 :20) 
Tanda koma juga digunakan untuk membatasi kata-kata dalam kalimat
petikan langsung.
Contoh:  Ibu berkata, “Ayahmu belum pulang”.
“Saya gembira sekali”, kata Pak lurah, “desa kita menjadi
juara pertama”.
Tanda koma sering digunakan untuk mengapit atau menyisipkan keterangan
tambahan.
Contoh: pemuda itu, yang bertahun-tahun merantau, sudah pulang ke
desanya. 
Tanda koma juga dipakai di antara nama dan alamat, bagian-bagian alamat,
dan di antara nama tempat dan wilayah suatu negara yang ditulis secara beruntun.
Contoh: Yth. DR. Aries Budi Setyawan. , Dosen Fakultas Ekonomi,
Universitas Gunadarma,   Jakarta
Seperti yang sudah disebutkan di atas, maka koma juga digunakan untuk
membatasi nama dan gelar yang terletak di belakang nama, jumlah rupiah, ketip
dan sen, antara satuan dan persepuluh.
Contoh:  Prof. Dr. Dali S. Naga.
   Rp1.250,50   10
   Nilainya 7,5

3. TITIK KOMA (;)
Tanda titik koma digunakan untuk memisahkan bagian kalimat yang sejenis
dan setara.
Contoh: Semua murid diperlakukan sama; tidak ada murid yang
dianakemaskan. 
Tanda titik koma juga digunakan untuk membatasi bagian-bagian kalimat
yang sudah mengandung koma.
Contoh: Di toko swalayan itu Amin membeli kemeja, sepatu, sapu tangan,
dan kaos kaki; Ali membeli ikat pinggang, topi, dasi dan kaca
mata; sedang Amat membeli buku tulis, pulpen, penggaris, dan
minyak rambut.
Tanda titik koma digunakan juga untuk memisahkan kalimat-kalimat dalam
suatu perincian.
Contoh:  Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima
kasih  yang     sebesar- besarnya kepada:
1.  Bapak DR. Aries Budi Setyawan  dan Ibu Masodah SE. MM sebagai
pembimbing 1 dan pembimbing 2, yang dengan penuh kesabaran telah
memberikan petunjuk dan nasihat-nasihatnya;
2.  Ibu Izzati Amperaningrum SE. MM , dosen wali penulis yang telah
banyak memberikan bimbingan selama penulis belajar di Fakultas
Ekonomi Universitas Gunadarma;
3.  Ir. Arjuna, pacar penulis yang dengan setia mendampingi penulis
menyelesaikan skripsi ini.
Dalam surat-surat keputusan tanda titik koma banyak digunakan untuk
membatasi kalimat-kalimat yang merupakan bagian dari konsideransi dan bagian
dari isi putusan itu sendiri.
     Contoh:    Mengingat bahwa     1……………….;
 2……………….;
 3……………….;   11
                      Membimbing  1……………….;
 2……………….;
 3……………….;
                     Memutuskan 1……………….;
 2……………….;
 3……………….;

  4. TITIK DUA (:)
        Tanda titik dua dipakai akhir suatu pernyataan yang lengkap dan diikuti oleh
rangkaian atau perincian.
Contoh : Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma mempunyai dua
jurusan: Jurusan Akuntansi dan Jurusan Manajemen.

         Titik dua juga digunakan pada kata-kata misalnya, contohnya, dan sebagai
berikut yang diikuti perinciaan.
         Tanda titik dua juga digunakan untuk pemerian yang berbentuk formula,
misalnya pemerian suatu organisasi sebagai berikut:
         Ketua   :   Meilani               
         Sekretaris :   Lies Handrijaningsih                    
         Bendahara :  Sri Kurniasih Agustin                       
                Juga dalam surat- surat undangan yang menyebutkan hari/tanggal, pukul,
tempat, dan cara dalam bentuk  formula berikut:
         Dengan Hormat,
        Kami mengharapkan kehadiran Bapak/Ibu/Saudara dalam suatu rapat
pengurus 
        Yang akan kita selenggarakan pada:
        Hari/tanggal        :  Senin, 25 Juli 2005
        Pukul                  :  10.30
        Tempat               :  Di Gedung 5 Lantai 1 Depok                 
                                       Jl. Margonda Raya 100 Pondok Cina -Depok .
        Dengan acara      :  Penyusunan Rencana Kegiatan Akademis.   12
Apabila uraian diatas tidak disusun dengan formula seperti tersebut diatas,
tanda titik dua tidak perlu dipergunakan.
       Contoh : Organisasi itu diketuai oleh Meiliani, dengan sekretaris, Lies 
Handrijaningsih, dan bendahara Sri Kurniasih Agustin.
                            Rapat itu diselenggarakan pada tanggal 25 Juli 2005, pukul                 
10.30  diruang sidang Gedung 5 Lantai 1 Depok.
Tanda titik dua juga digunakan untuk membatasi judul karangan dengan
subjudulnya, di antara surat dan ayat dalam kitab suci, diantara tahun dan halaman
dalam rujukan kurung antara nama kota dan nama penerbit dalam daftar pustaka.
Contoh: Ekonomi dan Koperasi: Suatu Pengantar Singkat (Ramlan, 1982 :12)

5. TANDA PETIK (“- “ )
Di atas disebutkan bahwa yang ditulis dengan tanda petik dalam tulisan
atau ketikan biasanya dicetak dengan huruf miring. Penggunaan tanda petik dalam
petikan langsung tidak dicetak dengan  huruf miring, melainkan tetap dicetak
dengan suatu majalah pun tanda petik  itu tetap digunakan. Dalam karangan
tercetak tanda petik juga digunakan untuk menandai kata-kata yang tidak
digunakan dalam arti yang sebenarnya. Misalnya : Itu dia “pahlawan” kita datang.

 6. TANDA HUBUNG (-)
  Tanda hubung digunakan untuk menghubungkan kata-kata yang diulang
seperti meja-meja , berjalan-jalan, buah-buahan.
Tanda hubung digunakan apabila huruf-huruf dirangkaikan dengan
bilangan, huruf kecil, atau huruf kecil yang dirangkaikan dengan huruf kapital.
         Contoh:  Abad ke-20
                        Tuhan selalu melindungi hamba-nya
                        Ijazah SMA-nya hilang.
Tanda hubung juga digunakan untuk membatasi tanggal, bulan, dan tahun
apabila semuanya ditulis dengan angka.
Contoh: Jakarta, 27-11-2005   13
Tanda hubung juga digunakan untuk menghubungkan awalan atau akhiran
dalam bahasa Indonesia yang dirangkaikan dengan kata dasar asing.
Contoh: Di-smash , pen-tackle-an
Tanda hubung juga digunakan untuk mendai hubungan kata-kata dalam
kelompok kata agar tidak menimbulkan tafsiran yang tidak dikehendaki.
Contoh: Istri pejabat yang nakal itu.
Untuk menjelaskan bahwa yang nakal itu  adalah istri pejabat maka antara
istri dan pejabat perlu diberi tanda hubung . Kalau yang nakal itu pejabat maka
yang diberi tanda hubung antara yang nakal dan pejabat . (istri-pejabat yang nakal
itu. Istri pejabat-yang nakal itu)
  
    7. TANDA-TANDA BACA YANG LAIN 
  Tanda–tanda baca yang lain ialah tanda pisah (-), tanda elipsis (…), tanda tanya
(?), tanda seru  (!), tanda kurung  ( ),  tanda kurung siku ([ ]), tanda garis miring 
(/)  dan tanda penyingkat/apostrof  (‘)
Contoh:     Kemerdekaan bangsa itu- saya yakin akan tercapai-diperjuangkan       
oleh bangsa itu sendiri.
                           Rangkaian temuan ini – evolusi, teori kenisbian, dan kini juga        
pembelahan atom – telah mengubah konsepsi  kita tentang alam
semesta.

Tanda pisah juga digunakan dalam arti”sampai dengan”.
Contoh :   1950--2005
 Tanggal 18—Mei 2005
 Pukul 09.30—11.00
 Semarang – Jakarta
Tanda elips (…) digunakan untuk menandai tuturan yang terputus-putus.
 Contoh :   Kalau engkau tidak mau ….yah…, biarlah saya pulang saja.
Tanda elips yang digunakan dalam suatu kutipan menunjukan bahwa ada
kata-kata yang tidak dikutip dalam kutipan tersebut.
     ontoh : “Morfem ialah ….bentuk bebas yang terkecil”   14
Tanda tanya digunakan untuk menandai kalimat tanya dan diletakan di
akhir kalimat.
Contoh :  Di mana rumahmu?
Tanda tanya yang ditaruh di antara tanda kurung digunakan untuk
menyatakan keragu-raguan atau kesangsian
Contoh :  Ia dilahirkan pada tahun 1896 (?)
                            Uangnya sebanyak sepuluh juta rupiah(?) telah hilang
Tanda seru digunakan untuk menandai seruan/perintah/panggilan
Tanda kurung juga digunakan untuk mengapit penjelasan atau keterangan
Contoh:   Bagian perencanaan sudah selesai merencanakan DIK (Daftar Isi  
Kerja) kantor ini.
Tanda kurung juga untuk  mengapit keterangan atau penjelasan yang
bukan merupakan bagian yang pokok dari pembicaraan.
Contoh : keterangan ini )lihat tabel 10) menunjukan arus perkembangan
baru dalam pemasaran dalam negeri.
Selanjutnya  tanda kurung juga dipergunakan untuk mengapit angka atau
huruf yang memerinci keterangan.
Contoh:  Faktor produksi menyangkut masalah (a) alam , (b) tenaga kerja
dan      (c) modal.
Tanda kurung siku digunakan sebagai  tanda koreksi bahwa dalam naskah
itu terdapat huruf , kata, atau kelompok kata yang ditulis di antara tanda kurung
siku tersebut.
Contoh:  Si Bintang Men[d]engar bunyi gemerisik.
Tanda kurung siku di gunakan juga untuk memberi tanda kurung di dalam
bagian kalimat yang sudah menggunakan tanda kurung.
Contoh:  Persamaan kedua proses ini (perbedaannya dibicarakan di dalam
Bab 11 [lihat halaman 25 –38] tidak dibicarakan ) perlu di
bentangkan di sini
Tanda garis miring digunakan dalam penomoran surat.
Contoh;  NO :7/TP09/k/91
    Dalam alamat untuk membatasi antara gang dengan nomor.   15
Contoh:  Jl. Erlangga 7/19
Untuk menunjukkan tahun anggaran atau tahun kuliah.
Contoh :  2003/2004
Garis miring berarti juga tiap-tiap atau per.
Contoh :   Rp2500/orang
    Tanda penyingkat atau apostrof (‘) digunakan untuk menunjukan adanya bagian
–bagian yang dilesapkan.
Contoh :  Istana yang megah ‘kan ku dirikan (kan=akan)
                            Malam ‘lah tiba (‘lah=telah)
                            Januari’05 (‘05=2005)
                                            





Sumber / Referensi :
-                                                   http://edigunawan01.blogspot.com/2013/04/ucapan-dan-ejaan-bahasa-indonesia.html



Tidak ada komentar:

Posting Komentar